BNI Catat Lonjakan Transaksi Digital, Wondr Jadi Aplikasi Favorit Nasabah

Jumat, 24 Oktober 2025 | 14:37:10 WIB
BNI Catat Lonjakan Transaksi Digital, Wondr Jadi Aplikasi Favorit Nasabah

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat pertumbuhan signifikan pada penggunaan aplikasi digitalnya, wondr by BNI, yang naik dari 2,8 juta pengguna pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna pada September 2025. Lonjakan ini menandai adopsi teknologi keuangan digital yang semakin cepat di kalangan nasabah bank.

Nilai transaksi melalui wondr by BNI juga mencatat angka fantastis, yakni Rp783 triliun dengan 866 juta transaksi tercatat sepanjang periode Januari hingga September 2025. Data ini menunjukkan bahwa nasabah semakin nyaman menggunakan kanal digital untuk berbagai kebutuhan finansial sehari-hari.

BNIdirect Perkuat Transaksi Korporasi

Selain aplikasi untuk retail, kanal BNIdirect untuk segmen korporasi mencatat nilai transaksi Rp8.080 triliun, tumbuh 26,7% secara tahunan (YoY). Volume transaksi juga naik 14,8% menjadi 1.061 juta, mencerminkan kepercayaan perusahaan terhadap layanan digital BNI.

Pertumbuhan ini mendukung peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee income) yang berkelanjutan. Strategi ini memperkuat posisi BNI dalam transaksi korporasi sekaligus mendukung diversifikasi sumber pendapatan bank.

Strategi Digital Mendorong CASA dan Fee Income

Direktur Treasury & International Banking BNI, Abu Santosa Sudradjat, menjelaskan bahwa strategi digital transaction banking yang agresif mendorong pertumbuhan CASA yang lebih berkelanjutan. Hal ini juga memastikan fee income BNI tetap konsisten, menjadi fondasi profitabilitas bank jangka panjang.

“Strategi ini kami lihat sebagai awal fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkelanjutan,” kata Abu. Langkah ini memperlihatkan bagaimana teknologi dan inovasi digital mampu memperkuat struktur keuangan bank.

Dana Pihak Ketiga dan CASA Tumbuh Signifikan

Per kuartal III 2025, BNI mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 21,4% YoY menjadi Rp934,3 triliun. CASA, atau dana murah yang paling menguntungkan bagi bank, naik 13,3% YoY menjadi Rp613,4 triliun, menunjukkan struktur pendanaan yang semakin sehat.

Abu menambahkan bahwa porsi dana murah ini menekan biaya dana (cost of fund). Dengan demikian, profitabilitas bank tetap terjaga meski menghadapi dinamika pasar yang menantang.

Pertumbuhan Fee-Based Income dari Strategi Digital

Strategi digital transaction banking tidak hanya meningkatkan CASA, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan fee-based income sebesar 11% YoY. Fee income ini memberikan kontribusi sebesar 30% dari total fee-based income BNI hingga akhir kuartal III 2025.

Pendekatan ini membuktikan bahwa layanan digital dapat menjadi pendorong utama pendapatan bank. Dengan volume transaksi tinggi, BNI mampu menjaga arus kas dan efisiensi operasional lebih optimal.

Transformasi Digital BNI dan Dampaknya pada Nasabah

Lonjakan pengguna wondr by BNI menegaskan bahwa transformasi digital bank berhasil menjangkau berbagai segmen nasabah, mulai dari individu hingga korporasi. Fasilitas digital ini memudahkan transaksi keuangan, mempercepat layanan, dan meningkatkan kepuasan nasabah.

Selain itu, sinergi antara aplikasi retail dan kanal korporasi meningkatkan efisiensi internal BNI. Bank mampu memonitor transaksi lebih cepat, mengoptimalkan likuiditas, dan memperluas penetrasi pasar secara digital.

Masa Depan Digital Transaction Banking BNI

BNI berencana terus memperkuat kanal digitalnya dengan fitur baru yang mendukung kebutuhan transaksi nasabah. Fokus pada digitalisasi diharapkan meningkatkan penetrasi CASA, fee income, dan loyalitas nasabah dalam jangka panjang.

Bank juga menargetkan peningkatan inovasi produk finansial berbasis digital. Hal ini sejalan dengan transformasi perbankan global, di mana nasabah menuntut layanan cepat, aman, dan terintegrasi.

Terkini