Sering Masak dengan Metode Braising? Waspadai Risiko Tersembunyi untuk Kesehatan Ginjal

Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:05:05 WIB
Sering Masak dengan Metode Braising? Waspadai Risiko Tersembunyi untuk Kesehatan Ginjal

JAKARTA - Banyak orang menganggap teknik memasak adalah kunci utama untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan menggugah selera. Namun, tidak semua teknik memasak memberikan dampak yang sama bagi kesehatan tubuh, terutama kesehatan ginjal yang sering kali diabaikan.

Salah satu metode memasak yang populer karena rasanya yang kaya adalah teknik braising. Teknik ini menggabungkan dua proses, yaitu memanggang bahan makanan terlebih dahulu pada suhu tinggi, lalu melanjutkannya dengan memasak perlahan dalam cairan hingga bumbu meresap sempurna.

Meski mampu menghasilkan hidangan dengan tekstur lembut dan rasa yang dalam, para ahli memperingatkan agar teknik ini tidak dilakukan terlalu sering. Kandungan garam, gula, dan bumbu berat yang sering digunakan dalam braising bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan ginjal jika dikonsumsi berlebihan.

Teknik Braising dan Dampaknya pada Kesehatan

Braising dikenal sebagai metode memasak yang dapat meningkatkan kelezatan makanan berkat proses karamelisasi dan perendaman bumbu yang panjang. Namun, proses inilah yang seringkali menjadi penyebab peningkatan kadar natrium dan gula dalam makanan jika tidak diatur dengan tepat.

Dr. Nguyen Trong Hung, Direktur Pusat Konseling Gizi, Rehabilitasi, dan Pengendalian Obesitas di Institut Gizi Nasional Hanoi, menjelaskan bahwa hidangan hasil braising memang terasa lebih gurih dan nikmat dibandingkan makanan yang direbus atau dikukus. Tetapi, jika teknik ini digunakan terlalu sering atau disertai penggunaan bumbu berlebihan, dampaknya bisa mengarah pada peningkatan risiko penyakit kronis.

Rempah alami seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan serai sebenarnya tergolong aman untuk digunakan dalam jumlah wajar. Masalah muncul ketika seseorang menambahkan terlalu banyak garam, kecap ikan, atau kecap asin demi menciptakan rasa yang lebih kuat.

Kandungan natrium dari bumbu tersebut dapat menumpuk di dalam tubuh dan memicu kerja ginjal menjadi lebih berat. Jika berlangsung dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi menyebabkan gangguan fungsi ginjal hingga tekanan darah tinggi.

Selain garam, gula juga sering digunakan dalam jumlah besar untuk memberikan sentuhan rasa manis dan gurih pada masakan braising. Padahal, konsumsi gula berlebih diketahui dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, hingga gangguan fungsi hati dan ginjal.

Kelebihan Natrium dan Gula, Musuh Utama Ginjal Sehat

Ginjal memiliki fungsi vital untuk menyaring racun, mengatur cairan tubuh, dan menjaga keseimbangan elektrolit. Ketika kadar natrium dalam darah meningkat, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya melalui urine.

Namun, konsumsi natrium berlebih yang terjadi terus-menerus akan memaksa ginjal bekerja melebihi kapasitas normalnya. Akibatnya, ginjal bisa mengalami kerusakan yang sulit diperbaiki dalam jangka panjang.

Terlalu banyak garam dalam makanan juga bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu gangguan jantung serta osteoporosis. Karena itu, penting untuk memperhatikan takaran garam dalam setiap proses memasak, terutama pada teknik braising yang cenderung menggunakan banyak bumbu cair seperti kecap atau saus asin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas konsumsi garam harian tidak lebih dari 4–5 gram atau setara satu sendok teh. Jika seseorang terbiasa dengan makanan bercita rasa asin, lidahnya akan kehilangan sensitivitas terhadap rasa alami makanan.

Kondisi ini menyebabkan makanan sehat seperti yang direbus atau dikukus terasa hambar dan kurang menggugah selera. Lama-kelamaan, kebiasaan ini bisa mengarah pada pola makan tinggi natrium yang berisiko menimbulkan penyakit kronis seperti hipertensi, gagal ginjal, hingga penyakit jantung.

Selain itu, konsumsi gula berlebihan dari saus dan bumbu manis pada masakan braising juga menjadi masalah tersendiri. Gula tambahan dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, resistensi insulin, serta peningkatan tekanan darah yang memperparah risiko gangguan ginjal.

Langkah Aman Menjaga Ginjal Tetap Sehat Saat Memasak

Kesehatan ginjal dapat dijaga dengan cara sederhana, salah satunya melalui pola makan yang seimbang dan cara memasak yang lebih sehat. Mengurangi penggunaan garam, kecap, dan gula saat memasak merupakan langkah awal yang penting untuk dilakukan.

Alih-alih menambah rasa dengan bumbu asin atau manis, gunakan rempah alami seperti jahe, bawang putih, atau daun jeruk untuk menciptakan cita rasa segar. Selain memperkaya aroma, bahan alami ini juga memiliki efek antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Selain memperhatikan bumbu, perhatikan pula frekuensi penggunaan teknik braising. Teknik ini sebaiknya tidak digunakan setiap hari, tetapi sesekali saja agar tubuh tidak terbiasa dengan kadar natrium dan gula tinggi.

Sebagai alternatif, pilih metode memasak lain seperti mengukus, merebus, atau menumis ringan dengan minyak sehat seperti minyak zaitun. Teknik tersebut dapat menjaga nutrisi tetap utuh tanpa menambah beban kerja berlebih pada ginjal.

Pola makan rendah garam juga dapat membantu menstabilkan tekanan darah. Dengan begitu, ginjal tidak dipaksa bekerja keras untuk mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh.

Selain itu, penting untuk menjaga asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup setiap hari. Air membantu proses penyaringan zat sisa di ginjal dan mencegah pembentukan batu ginjal yang bisa mengganggu fungsi penyaringan alami tubuh.

Bijak Mengatur Bumbu dan Teknik Memasak

Teknik braising memang mampu menghasilkan rasa yang kaya, namun perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Penggunaan garam dan gula yang berlebihan menjadi penyebab utama meningkatnya risiko gangguan ginjal, terutama jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.

Dengan mengatur jumlah bumbu, memilih metode memasak yang lebih sehat, dan menjaga pola makan seimbang, kamu tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa harus mengorbankan kesehatan ginjal.

Makanan yang baik bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang bagaimana tubuh meresponsnya. Maka, penting untuk selalu mengingat bahwa kelezatan sesaat tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang bisa muncul di masa depan.

Terkini